Selasa, 18 November 2014

MATEMATIKA TIDAK HANYA BERHITUNG

MATEMATIKA TIDAK HANYA BERHITUNG


Apa sebenarnya esensi matematika? Matematika adalah cara berpikir, bukan cara berhitung. Seharusnya pelajaran matematika mengajari siswa untuk berpikir logis, bukan hanya membuat siswa menjadi pintar berhitung. Memang berhitung merupakan bagian dari matematika, namun demikian bagian tersebut (berhitung) adalah tetesan kecil dari samudra matematika yang luas.
Inti Matematika
Pembuktian adalah inti matematika. Matematika mempelajari objek-objek abstrak yang hanya ada di kepala kita. Matematika menggunakan metode deduktif dalam memandang suatu objek dengan cara yang menekankan generalisasi berdasarkan rasio atau analisis penalaran atau pemikiran sehingga tercipta struktur kognitif yang membentuk konsep-konsep yang bernilai global atau universal. Dalam matematika, konsep-konsep ini terbentuk karena proses berfikir, sehingga logika adalah dasar dari terbentuknya Matematika.
Tugas seorang matematikawan adalah mengamati objek tersebut sehingga diperoleh suatu hipotesis. Selanjutnya sang matematikawan harus melakukan suatu tindakan yang menuju kepada pembuktian hipotesis tersebut. Jika ia mampu, maka hipotesis tersebut dinamakan teorema, namun jika dia tidak mampu, maka hipotesis tersebut hanyalah sebatas konjektur (dugaan). Orang yang ahli dalam pembuktian lah yang layak disebut sebagai jago matematika yang sesungguhnya.
Lalu, di mana posisi aktivitas berhitung dalam rangkaian tahap matematika? Berhitung menjadi satu bagian dari keseluruhan bagian tahap matematika yang ada. Berhitung memang penting karena ia menjadikan matematika menjadi lengkap. Namun, sekali lagi, berhitung adalah bagian kecil yang bukan termasuk esensi.
Tahap dalam Matematika
Matematika akan menjadi sangat sempit apabila hanya difahami sebagai pelajaran berhitung. Logika-logika yang sering kita temui sehari-hari terlalu sederhana apabila dimengerti hanya sebagai angka-angka dan simbol-simbol. Menurut Conrad Wolfram, salah seorang pendiri Wolfram Inc., perusahaan pembuat software Mathematica, matematika terbagi menjadi kurang lebih empat tahap. Tahap pertama, dimulai dengan bagaimana menanyakan pertanyaan yang benar. Mengapa? Jika kita tidak dapat mengajukan pertanyaan yang benar tentunya kita hanya akan mendapatkan jawaban yang salah. Tahap kedua, mengambil pertanyaan (masalah) tersebut dan mengubahnya dari pertanyaan dunia nyata menjadi pertanyaan matematika. Tahap ketiga, melakukan perhitungan untuk mendapatkan sebuah jawaban dalam bentuk matematis. Tahap keempat, mengubahnya kembali ke dunia nyata dan memastikan (verifikasi) apakah hal tersebut sudah menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap pertama.
Jadi, berhitung hanyalah satu tahap dari empat tahap yang berlangsung dalam proses pemecahan masalah dalam matematika. Pernyataan bahwa matematika adalah berhitung atau berhitung adalah matematika, jelas-jelas pernyataan yang salah dan tidak berdasar pada kenyataan. Bila matematika hanya berhitung, maka manusia tidak akan pernah menang beradu perhitungan melawan komputer, sehebat apapun dia.
Lalu apa yang seharusnya dilakukan?
Sudah saatnya kurikulum matematika di sekolah-sekolah yang tidak lagi sesuai dengan akal sehat dan logika dilakukan perombakan. Materi tentang pembuktian sebaiknya diberikan proporsi yang besar dan materi tentang berhitung dikurangi proporsinya. Semakin banyak kita berlatih membuktikan sesuatu, maka siswa akan semakin mampu berfikir logis. Dengan belajar pembuktian, siswa belajar mengkontruksikan langka-langlah logis yang bertujuan menjelaskan suatu hal dan memecahkan suatu masalah.
Apakah kurikulum baru 2013 nanti bisa mengubah paradigma yang sudah terlanjur mengendap dan mengental dalam benak para orang tua siswa? Kita tunggu bersama.

selain kita pintar berhitung?. apa sih manfaat nya belajar matematika..????

Manfaat matematika?
Dua puluh tahun lalu, NRC (National Research Council, 1989:1) dari Amerika Serikat telah menyatakan pentingnya Matematika dengan pernyataan berikut: “Mathematics is the key to opportunity.” Matematika adalah kunci ke arah peluang-peluang. Bagi seorang siswa keberhasilan mempelajarinya akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warganegara, matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat. Bagi suatu negara, matematika akan menyiapkan warganya untuk bersaing dan berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama
Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif.


berdasarkan asal katanya maka matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir.
· James and James (1976). Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak dan terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
· Johnson dan Rising (1972). Matematika adalah pola fikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
· Reys, dkk (1984). Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola fikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.
· Ruseffendi E. T (1988:23). Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil yang telah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.
· Kline (1973). Matematika itu bukan ilmu pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan ekonomi, sosial dan alam.
· Paling (1982) dalam Abdurrahman (1999:252). Mengemukakan ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali dan bagi; tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri dan trigonometri. Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berpikir logis. Ilmu Matematika diantaranya meliputi aritmatika, geometri, aljabar dll. sehingga
kalau mau sok idealis tentu saja banyak manfaat Matematika untuk ilmu
pengetahuan lain dan juga untuk kehidupan, misalnya:
  • Kombinasi (Statistika) bisa digunakan untuk mengetahui banyaknya formasi tim
bola voli yang bisa dibentuk.
  • Aritmatika hampir digunakan setiap hari, yaitu untuk hitung-menghitung.
  • Geometri bisa digunakan para ahli sipil karena geometri salah satunya adalah
membahas tentang bangun dan keruangan.
  • Aljabar bisa digunakan untuk memecahkan masalah bagaimana memperoleh laba
sebanyak mungkin dengan biaya sesedikit mungkin.
Mungkin dengan logika Matematika juga bisa membantu untuk berpikir logis, tapi
tentu saja bukan hanya Matematika saja yang bisa membantu dalam berpikir logis.

beberapa manfaat yang kamu dapet jika belajar matematika
  1. 1.   cara berpikir matematika itu sistematis, melalui urutan-urutan yang teratur dan tertentu. dengan belajar matematika, otak kita terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis. Sehingga bila diterapkan dalam kehidupan nyata, kita bisa menyelesaikan setiap masalah dengan lebih mudah
  2. 2.   cara berpikir matematika itu secara deduktif. Kesimpulan di tarik dari hal-hal yang bersifat umum. bukan dari hal-hal yang bersifat khusus. sehingga kita menjadi terhindar dengan cara berpikir menarik kesimpulan secara “kebetulan”. Misalnya kita tidak bisa menyatakan kalo “kita tidak boleh lewat jalan A pada hari sabtu, karena jalan tersebut meminta tumbal tiap hari sabtu” hanya karena ada beberapa orang yang kebetulan kecelakaan dan meninggal di jalan tersebut pada hari sabtu. Kita seharusnya berpikit bahwa orang yang meninggal di jalan tersebut pada hari sabtu bukan karena tumbal. tapi harus dianalisa lagi apakah karena orang tersebut tidak hati-hati, ataukah jalan yang sudaha agak rusak, atau sebab lain yang lebih rasional.
  3. 3.   belajar matematika melatih kita menjadi manusia yang lebih teliti, cermat, dan tidak ceroboh dalam bertindak. Bukankah begitu? coba saja. masih ingatkah teman-teman saat mengerjakan soal-soal matematika? kita harus memperhatikan benar-benar berapa angkanya, berapa digit nol dibelakang koma, bagaimana grafiknya, bagaimana dengan titik potongnya dan lain sebaganya. jika kita tidak cermat dalam memasukkan angka, melihat grafik atau melakukan perhitungan, tentunya bisa menyebabkan akibat yang fatal. jawaban soal yang kita peroleh menjadi salah dan kadang berbeda jauh  dengan jawaban yang sebenarnya.
  4. 4.   belajar matematika juga mengajarkan kita menjadi orang yang sabar dalam menghadapi semua hal dalam hidup ini. saat kita mengerjakan soal dalam matematika yang penyelesaiannya sangat panjang dan rumit, tentu kita harus bersabar dan tidak cepat putus asa. jika ada lamgkah yang salah, coba untuk diteliti lagi dari awal. jangan-jangan ada angka yang salah, jangan-jangan ada perhitungan yang salah. namun, jika kemudian kita bisa mengerjakan soal tersebut, ingatkah bagaimana rasanya? rasa puas dan bangga.( tentunya jika dikerjakan sendiri, buakn hasil contekan,. he.he.he). begitulah hidup. kesabaran akan berbuah hasil yang teramat manis.
  5. 5.   yang tidak kalah pentingnya, sebenarnya banyak koq penerapan matematika dalam kehidupan nyata. tentunya dalam dunia ini, menghitung uang, laba dan rugi, masalah pemasaran barang, dalam teknik, bahkan hampir semua ilmu di dunia ini pasti menyentuh yang namanya matematika.
Logis
Logika seperti apa yang perlu kita asah? berpikir logis yang bagaimana yang di kehidupan kita?
Logika sendiri berasal dari kata Yunani kuno logos yang artinya hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika juga sering disebut dengan logike episteme atau ilmu logika yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Dalam hidup, logika memiliki peran penting. Karena logika berkaitan dengan akal pikir. Banyak kegunaan logika antara lain:
1.   Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara    rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren
2.   Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan     objektif
3.   Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri
4.   Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
5.   Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan
6.   Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian

Senin, 17 November 2014

fungsi kuadrat dan grafiknya



Langkah2 menggambar grafik y = ax2 + bx +c adalah sebagai berikut :
1. Titik potong sumbu x, y = 0
2. Titik potong sumbu y, x = 0
3. Persamaan sumbu simetri -b/2a
4. Menentukan nilai maksimum dan minimum b2- 4ac/-4a
5. Koordinat titik puncak (ekstrim) {(-b/2a),(b2- 4ac/-4a)}

=> Apabila dari langkah 1 - 5 belum terbentuk sketsa parabola maka ambillah titik bantu yaitu nilai x di sekitar persamaan sumbu simetri. 

Contoh Soal :
1. Gambarlah graik fungsi kuadrat y = x2 - 4x - 5
    Jawaban : 
    a. Titik potong sumbu x, y = 0.
         y = x2 - 4x - 5       =>       0 = (x - 5) (x + 1) , x = -1 , 5
         0 = x2 - 4x - 5                   Titik potong sumbu x (-1,0) dan (5,0)
    b. Titik potong sumbu y, x = 0.
         y = x2 - 4x - 5                                                                                         Gambar Grafik
         y = (0)2 - 4(0) - 5
         y = -5
        maka titk potong sumbu y adalah (0,-5)
    c. Persamaan sumbu simetri -b/2a
        = -(-4)/2.1
        = 2
    d. Nilai maks/min b2- 4ac /-4a
        = {(-4)2 - 4.1.(-5)} / -4(1)
        = 36/-4
        = -9
    e. Titik puncak {(-b/2a),(b2- 4ac/-4a)} 
        = (2,-9)

Membentuk Fungsi Kuadrat
 1. Menentukan fungsi kuadrat yang grafiknya melalui 3 buah titik.
    menggunakan  y = ax2 + bx +c
    Contoh Soal  :     
    * Tentukan fungsi kuadrat grafiknya mel. 3 buah titik (-1,0), (2,-9) dan (4,-5)
       Jawaban :
       melalui (-1,0) => y = a(-1)2 + b(-1) + c
                                      0 = a - b + c              ... (1)
       melalui (2,-9) => y = a(2)2 + b(2) + c
                                     -9 = 4a + 2b + c        ... (2)
       melalui (4,-5) => y = a(4)2 + b(4) + c
                                     -5 = 16a + 4b + c     ... (3)
       Dari (1) - (2) => -3a - 3b = 9               ... (4)
       Dari (2) - (3) => -12a - 2b = -4           ... (5)
       Dari (4) x 4   => -12a - 12b = 36        ... (4)'
       Dari (5) - (4)' => 10b = -40
                                          b = -4
       Substitusikan b = -4 ke (4)
                    maka => -3a + 12 = 9
                                              -3a = -3
                                                  a = 1
      Substitusikan a = 1 dan b = -4
                    maka => 1 - (-4) + c = 0
                                               5 + c = 0
                                                      c = -5
      Sehingga fungsi kuadratnya => y = x2 - 4x - 5

2. Menentukan fungsi kuadrat jika koordinat titik puncak diketahui.
    menggunakan y = a(x - p)2 + q titik puncak (p,q)
    Contoh Soal :
    * Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya mempunyai titik puncak (2,-9)
        serta melalui titik (-1,0)
    Jawaban : 
    y = a(x - p)2 + q
       = a(x - 2)2 - 9
   melalui (-1,0) => y = a(x - 2)2 - 9
                                 0 = a(-1 - 2)2 - 9
                                 9 = 9a
                                 a = 1
   Jadi, fungsi kuadratnya => y = 1(x - 2)2 - 9
                                                       = (x2 - 4x + 4) - 9
                                                       = x2 - 4x - 5

3. Menentukan fungsi kuadrat yang grafiknya mmotong sumbu x di titik (p,0) dan (q,0)
    menggunakan y = a(x - p) (x - q)
    Contoh Soal :
    * Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memotong sumbu x di titik (-1,0) dan (5,0).
        serta melalui (4,-5)
    Jawaban :
    y = a(x - p) (x - q)
       = a{x -(-1)}(x - 5)
       = a(x + 1) (x - 5) 
   kerna melalui (4,-5) maka
   -5 = a(4 + 1) (4 - 5)
   -5 = -5a
    a = 1
   Jadi, fungsi kuadratnya : y = 1(x + 1) (x - 5)
                                                   = x2 - 4x - 5

Minggu, 16 November 2014

Inilah Bukti Keajaiban Matematika

Ternyata Matematika bukan saja merupakan hal yang membuat sebagian siswa pusing karena bentuk operasinya, namun setelah didalami lebih lanjut ternyata ada hal-hal yang unik dan menarik yang bisa diperoleh dalam beberapa operasi Matematika tersebut. Bukan saja sesuatu yang unik dan menarik namun ini juga bisa dianggap sebagai keajaiban dari operasi Matematika dan mungkin saja ini dapat membantu siswa yang tidak suka dengan Matematika akan tertantang untuk menyenangi Matematika.
Ada beberapa operasi Matematika yang menarik kita simak, karena memiliki pola yang simetris dan unik. Dari operasi tersebut menghasilkan bilangan yang mempunyai pola tertentu yang menarik. Misalnya menghasilkan angka yang sama ataupun menghasilkan angka yang berututan. Berikut ini adalah contoh dari operasi bilangan tersebut dan silakan dibuktikan kebenarannya.
Contoh 1
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
Contoh 2
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111
Contoh 3
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
Contoh 4
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321
Selain hal tersebut tenyata ada beberapa kata yang jika huruf-hurufnya dikonversi dalam bentuk angka akan menghasilkan nilai yang yang maknanya ekuivalen dari kalimat tersebut. Maksudnya jika suatu nilai menunjukkan angka 100%, maka sesuatu akan merupakan suatu keberhasilan yang optimal. Maksudnya jika huruf dalam abjad diurutkan seperti berikut
A=1  B=2  C=3  D=4  E=5  F=6  G=7  H=8  I=9  J=10  K=11  L=12  M=13  N=14  O=15  P=16  Q=17  R=18  S=19  T=20  U=21  V=22  W=23  X=24  Y=25  Z =26
Maka beberapa kata akan mempeoleh nilai prosentase yang ajaib, berikut contohnya
Kata K-E-R-J-A-K-E-R-A-S akan mempunyai nilai  11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99 % dan yang unik nilainya sama dengan kata H-A-R-D-W-O-R-K mempunyai nilai 8 + 1 + 18 + 4 + 23 + 15 + 18 + 11 = 99 %. Ini dapat dimaknai bahwa dengan kerja keras maka 99% keberhasilan akan dapat diwujudkan.
Untuk kata A-T-T-I-T-U-D-E mempunyai nilai 1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100 % dan ini dapat dimaknai dengan adanya Attitude atau sikap yang jelas dalam mengambil suatu tindakan maka akan membuat keberhasilan kita dalam mencapai suatu keinginan akan menjadi 100%. Tanpa adanya sikap yang jelas dari kita tidak akan mungkin keberhasilan dapat dicapai.
Kemudian pada kata S-A-Y-A-N-G-A-L-L-A-H mempunyai nilai 19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101 % mempunyai nilai yang sama dengan L-O-V-E-O-F-G-O-D dengan nilai 12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101 %. HAl ini dapat kita maknai bahwa keberhasilan atau kesuksesan tidak akan memberi keberkahan jika dalam kehidupan kita tidak didasari oleh kehidupan beragama yang baik. Sehingga untuk menyempurnakan kesuksesan yang diraih berlu dibarengi dengan rasa ketakwaan kita terhadap Allah SWT, sehingga apa yang sudah diberoleh menjadi berkah buat kita dan keluarga.
Hal di atas merupakan sekelumit tentang keajaiban dari beberapa operasi Matematika dan semoga ini dapat menambah kecintaan kita dalam mempelajari matematika….

Misteri Bilangan Nol

Misteri Bilangan Nol




Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.
Nol, penyebab komputer macet
Pelajaran tentang bilangan nol, dari sejak zaman dahulu sampai sekarang selalu menimbulkan kebingungan bagi para pelajar dan mahasiswa, bahkan masyarakat pengguna. Mengapa? Bukankah bilangan nol itu mewakili sesuatu yang tidak ada dan yang tidak ada itu ada, yakni nol. Siapa yang tidak bingung? Tiap kali bilangan nol muncul dalam pelajaran Matematika selalu ada ide yang aneh. Seperti ide jika sesuatu yang ada dikalikan dengan 0 maka menjadi tidak ada. Mungkinkah 5*0 menjadi tidak ada? (* adalah perkalian). Ide ini membuat orang frustrasi. Apakah nol ahli sulap?
Lebih parah lagi-tentu menambah bingung-mengapa 5+0=5 dan 5*0=5 juga? Memang demikian aturannya, karena nol dalam perkalian merupakan bilangan identitas yang sama dengan 1. Jadi 5*0=5*1. Tetapi, benar juga bahwa 5*0=0. Waw. Bagaimana dengan 5o=1, tetapi 50o=1 juga? Ya, sudahlah. Aturan lain tentang nol yang juga misterius adalah bahwa suatu bilangan jika dibagi nol tidak didefinisikan. Maksudnya, bilangan berapa pun yang tidak bisa dibagi dengan nol. Komputer yang canggih bagaimana pun akan mati mendadak jika tiba-tiba bertemu dengan pembagi angka nol. Komputer memang diperintahkan berhenti berpikir jika bertemu sang divisor nol.
Bilangan nol: tunawisma
Bilangan disusun berdasarkan hierarki menurut satu garis lurus. Pada titik awal adalah bilangan nol, kemudian bilangan 1, 2, dan seterusnya. Bilangan yang lebih besar di sebelah kanan dan bilangan yang lebih kecil di sebelah kiri. Semakin jauh ke kanan akan semakin besar bilangan itu. Berdasarkan derajat hierarki (dan birokrasi bilangan), seseorang jika berjalan dari titik 0 terus-menerus menuju angka yang lebih besar ke kanan akan sampai pada bilangan yang tidak terhingga. Tetapi, mungkin juga orang itu sampai pada titik 0 kembali. Bukankah dunia ini bulat? Mungkinkah? Bukankah Columbus mengatakan bahwa kalau ia berlayar terus-menerus ia akan sampai kembali ke Eropa?
Lain lagi. Jika seseorang berangkat dari nol, ia tidak mungkin sampai ke bilangan 4 tanpa melewati terlebih dahulu bilangan 1, 2, dan 3. Tetapi, yang lebih aneh adalah pertanyaan mungkinkan seseorang bisa berangkat dari titik nol? Jelas tidak bisa, karena bukankah titik nol sesuatu titik yang tidak ada? Aneh dan sulit dipercaya? Mari kita lihat lebih jauh.
Jika di antara dua bilangan atau antara dua buah titik terdapat sebuah ruas. Setiap bilangan mempunyai sebuah ruas. Jika ruas ini dipotong-potong kemudian titik lingkaran hitam dipindahkan ke tengah-tengah ruas, ternyata bilangan 0 tidak mempunyai ruas. Jadi, bilangan nol berada di awang-awang. Bilangan nol tidak mempunyai tempat tinggal alias tunawisma. Itulah sebabnya, mengapa bilangan nol harus menempel pada bilangan lain, misalnya, pada angka 1 membentuk bilangan 10, 100, 109, 10.403 dan sebagainya. Jadi, seseorang tidak pernah bisa berangkat dari angka nol menuju angka 4. Kita harus berangkat dari angka 1.
Mudah, tetapi salah
Guru meminta Ani menggambarkan sebuah garis geometrik dari persamaan 3x+7y = 25. Ani berpikir bahwa untuk mendapatkan garis itu diperlukan dua buah titik dari ujung ke ujung. Tetapi, setelah berhitung-hitung, ternyata cuma ada satu titik yang dilewati garis itu, yakni titik A(6, 1), untuk x=6 dan y=1. Sehingga Ani tidak bisa membuat garis itu. Sang guru mengingatkan supaya menggunakan bilangan nol. Ya, itulah jalan keluarnya. Pertama, berikan y=0 diperoleh x=(25-0)/3=8 (dibulatkan), merupakan titik pertama, B(8,0). Selanjutnya berikan x=0 diperoleh y=(25-3.0)/7=4 (dibulatkan), merupakan titik kedua C(0,4). Garis BC, adalah garis yang dicari. Namun, betapa kecewanya sang guru, karena garis itu tidak melalui titik A. Jadi, garis BC itu salah.
Ani membela diri bahwa kesalahan itu sangat kecil dan bisa diabaikan. Guru menyatakan bahwa bukan kecil besarnya kesalahan, tetapi manakah yang benar? Bukankah garis BC itu dapat dibuat melalui titik A? Kata guru, gunakan bilangan nol dengan cara yang benar. Bagaimana kita harus membantu Ani membuat garis yang benar itu? Mudah, kata konsultan Matematika. Mula-mula nilai 25 dalam 3x+7y harus diganti dengan hasil perkalian 3 dan 7 sehingga diperoleh 3x+7y=21.
Selanjutnya, dalam persamaan yang baru, berikan y=0 diperoleh x=21/3=7 (tanpa pembulatan) itulah titik pertama P(6,1). Kemudian berikan nilai x=0 diperoleh y=21/7 = 3 (tanpa pembulatan), itulah titik kedua Q(0, 3). Garis PQ adalah garis yang sejajar dengan garis yang dicari, yakni 3x+7y=25. Melalui titik A tarik garis sejajar dengan PQ diperoleh garis P1Q1. Nah, begitulah. Sang murid telah menemukan garis yang benar berkat bantuan bilangan nol.
Akan tetapi, sang guru masih sangat kecewa karena sebenarnya tidak ada satu garis pun yang benar. Bukankah dalam persamaan 3×1+7×2=25 hanya ada satu titik penyelesaian yakni titik A, yang berarti persamaan 3×1+7×2 itu hanya berbentuk sebuah titik? Bahkan pada persamaan 3×1+7×2=21 tidak ada sebuah titik pun yang berada dalam garis PQ. Oleh karena itu, garis PQ dalam sistem bilangan bulat, sebenarnya tidak ada. Aneh, bilangan nol telah menipu kita. Begitulah kenyataannya, sebuah persamaan tidak selalu berbentuk sebuah garis.
Bergerak, tetapi diam
Bilangan tidak hanya terdiri atas bilangan bulat, tetapi juga ada bilangan desimal antara lain dari 0,1; 0,01; 0,001; dan seterusnya sekuat-kuat kita bisa menyebutnya sampai sedemikian kecilnya. Karena sangat kecil tidak bisa lagi disebut atau tidak terhingga dan pada akhirnya dianggap nol saja. Tetapi, ide ini ternyata sempat membingungkan karena jika bilangan tidak terhingga kecilnya dianggap nol maka berarti nol adalah bilangan terkecil? Padahal, nol mewakili sesuatu yang tidak ada? Waw. Begitulah.
Berdasarkan konsep bilangan desimal dan kontinu, maka garis bilangan yang kita pakai ternyata tidak sesederhana itu karena antara dua bilangan selalu ada bilangan ke tiga. Jika seseorang melompat dari bilangan 1 ke bilangan 2, tetapi dengan syarat harus melompati terlebih dahulu ke bilangan desimal yang terdekat, bisakah? Berapakah bilangan desimal terdekat sebelum sampai ke bilangan 2? Bisa saja angka 1/2. Tetapi, anda tidak boleh melompati ke angka 1/2 karena masih ada bilangan yang lebih kecil, yakni 1/4. Seterusnya selalu ada bilangan yang lebih dekat… yakni 0,1 lalu ada 0,01, 0,001, …, 0,000001. demikian seterusnya, sehingga pada akhirnya bilangan yang paling dekat dengan angka 1 adalah bilangan yang demikian kecilnya sehingga dianggap saja nol. Karena bilangan terdekat adalah nol alias tidak ada, maka Anda tidak pernah bisa melompat ke bilangan 2?